Pada hari Sabtu – Minggu tanggal 9-10 Desember 2017, RCBE FTUI mengadakan FGD untuk pembentukan Tim Ahli Bina UMKM sesuai program kerja RCBE sebagai salah satu PUI-PT. Kegiatan ini berlokasi di Hotel Santika BSD City – Serpong. Kegiatan ini mengundang beberapa pembicara yaitu Pak Sahlan dari RCBE; Pak Masyhud, ahli di bidang kehutanan; Pak Ikhlasul Amal dari LIPI; dan Pak Yori, direktur PT. KIM. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pak Basari dari RCBE.
Diskusi
Pak Sahlan menjelaskan tentang RCBE serta visi dan misinya, di mana pembinaan UMKM sesuai dengan misi RCBE sebagai kontribusi untuk masyarakat
UMKM yang akan dibina harus sesuai dengan RCBE sebagai pusat riset di bidang biomedis. Oleh karena itu UMKM yang nantinya akan dibina adalah UMKM yang bergerak di bidang:Herbal
Perlebahan
Minyak atsiri
Pak Masyhud memaparkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki program Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di mana Pemerintah dapat menetapkan kawasan hutan tertentu untuk dikembangkan di bidang Pendidikan, Penelitian, dan Sosial Budaya. Perguruan Tinggi dapat mengajukan permintaan KHDTK ini untuk melakukan dan mengembangkan penelitian.
Dari poin no 3, RCBE akan mengajukan permintaan KHDTK ini untuk membuat laboratorium penelitian di hutan untuk penelitian dan pengembangan produk-produk RCBE terutama di bidang Drug Delivery seperti propolis, jamu, tembakau, dan lainnya.
KHDTK yang rencananya akan dituju adalah
Daerah Banten
Daerah Subang Selatan
Dengan perkiraan luas yang dibutuhkan adalah 500 hektar.
Untuk pengajuan KHDTK, akan dibutuhkan:
Survey tempat
Proposal pengajuan
Surat dari Rektor UI untuk ke Kementerian LHK
Kerjasama dengan Pemda setempat
Kerjasama dengan peneliti dari fakultas lain: Departemen Biologi FMIPA, Fakultas Kedokteran
Selain pengajuan KHDTK, pada tahun 2018 RCBE juga akan melakukan pembinaan pada UMKM yang saat ini sudah eksis. UMKM yang rencananya akan dibina adalah:
PT. RIN Biotek Indonesia
PT. Procandy
PT. Kinarya Inovasi Makara
Yang terpenting dari pembinaan UMKM oleh RCBE adalah adanya Transfer Teknologi. Transfer Teknologi tidak harus sesuatu yang hi-tech tapi yang terpenting adalah teknologi tepat guna.
Selain Transfer Teknologi, pembinaan juga akan dilakukan di bidang Internet of Things, seperti pelatihan penggunaan internet untuk pemasaran dan kebutuhan internet di usaha dan di bidang pembinaan permodalan, di mana RCBE melakukan rekomendasi pemberian modal untuk UMKM jika dibutuhkan
Tim Ahli Bina UMKM untuk saat ini memiliki struktur: